HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Menahan Amarah Adalah Takwa

Menahan Amarah Adalah Takwa
Marah adalah hal yang biasa dialami manusia. Setiap orang normal pasti pernah merasakan marah. Namun, kita hrus pandai mengatur amarah kita. Karena kemarahan yang tidak bisa di kendalikan akan menjadi bencana. Ketika marah, syetan merasa senang dan menggoda manusia untuk melakukan hal-hal buruk. Islam telah mengatur sedmikian rupa dalam menghadapi marah.

Nasihat Rasulallah

Suatu hari, datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW. kemudian meminta nasihat darinya. Rasulullah kemudian memberinya nasihat. 

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

“Seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW, "Berilah aku wasiat." Kemudian beliau SAW menjawab, "Jangan marah." Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, dan Nabi SAW menjawab, "Jangan marah." (HR Bukhari)
Marah merupkan keburukan. Kita sebisa mungkin harus menghindari sikap marah, kecuali marah karena Allah SWT. Marah karena Allah adalah marah alrena melihat kemungkaran. Misalnya, ketika Nabi Musa As melihat umatya menyembah patung sapi buatan Samiri. Marah seperti ini diperbolehkan.

Lebih Baik Diam

Marah bisa di sebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena sikap orang lain kepadakita. Sikap marah bertolak belakang dengan sabar. Seorang yang sabar biasanya tidak gampang marah. Sebagai generasi saleh dan salehah, tentu sahabat semua pandai menahan amarah. Dengan mengingat nikmat Allah, kita akan terhindar dari marah. Namun, jika sudah terlanjur marah, maka lebih baik kita diam.

Di Kuasai Setan

Ketika marah, seta berkumpul di sekitar kita dan bergembira. Salah satu yang menyebabkan kita marah adalah setan. Oleh karena itu, jika mulai marah, banyak-banyak baca ta'awudz. Minta perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Jangan sampai kita kalah dengan setan gara-gara tidak bisa menahan amarah ya sahabat.
Rasulllah SAW bersabda :

عن معاذ بن أنس رضي الله عنه مرفوعًا: «مَن كَظَمَ غَيظًا، وَهُو قادر على أن يُنفِذَه، دَعَاه الله سبحانه وتعالى على رؤوس الخَلاَئِق يوم القيامة حتَّى يُخَيِّره من الحُور العَين مَا شَاء». [حسن لغيره] - [رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وأحمد]

"Dari Mu'āż bin Anas -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- akan menyerunya di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sehingga orang itu dipersilakan untuk memilih bidadari yang ia sukai. Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah - Diriwayatkan oleh Tirmiżi - Diriwayatkan oleh Abu Daud - Diriwayatkan oleh Ahmad"

Menahan Marah adalah Takwa

Menahan amarah adalah ciri orang yang bertakwa. Hal itu ssuai firman Allah SWT :

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ ۝١٣٤

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Mengubah Posisi

Nabi SAW pernah bersabda :

عَنْ اَبِى ذَرّ قَالَ: اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ لَنَا: اِذَا غَضِبَ اَحَدُكُمْ وَ هُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَاِنْ ذَهَبَ عَنْهُ اْلغَضَبُ. وَ اِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ. ابو داود رقم

Dari Abu Dzarr, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada kami, "Apabila salah seorang diantara kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, niscaya akan hilang marahnya. Dan jika belum hilang marahnya, maka hendaklah ia berbaring (tiduran)". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 249, no. 4782]
Artinya, ketika kita sedang marah dalam ke adaan berdiri, kita harus segera duduk. JIka setelah duduk masih saja dada terasa sesak, kita dianjurkan tidur berbaring.

Siram Dengan Air

Marah datangnya dari setan. Setan terbuat dari api. Jika marah sulit di reda, siramlah dengan air untuk menetralkan. Kita bisa berwudhu untuk menghilangkan marah. Bisa juga dengan mandi agar tubuh segar dan efek marah berkurang. Satu hal yang tak kalah penting ketika marah adalah memaafkan. Yap, dengan memaafkan kesalahan orang lain, kita akan merasa lega. Beban pun hilang karena amarah telah berhasil dilenyapkan.

Sering Mengingat Allah

Salah satu upaya yang bisa kira lakukan agar tidak gampang marah adalah banyak berdzikir. Seorang yang terbiasa mengingat Allah akan memiliki hati yang tenang. Banyak mengingat Alah juga membuat kita terhindar dari godaan setan.
Oleh : Kak Suci - Majalah Aku Abaj Saleh Seri 01 Hal. 8-9
Kesimpulan Nah itulah pembahasan tentang marah kali ini, semoga kita terhindar dari godaan setan yang selalu merasuki saat manusia marah. Dan jangan lupa juga perbanyak berdzikir agar hati tenang dan