Menyambut Kehadiran Bulan Ramadhan
Monday, March 04, 2024
A. Menyambut Kehadiran Bulan Ramadhan
Sebentar lagi kita akan menyambut kehadiran Ramadhan, dimana bulan yang dimana di dalam nya semua pahala berlipat ganda maka sepatutnya bagi kita berbahagia. Nabi Muharmmad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa'i
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang/terjauhkan (dari kebaikan)” (HR. Ahmad)
B.Perintah Melaksanakan Ibadah Puasa
Firman Allah SWT:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu "berpuasa,
sebagaimana diwajjbkan atas orang-orang sebelum kamu, ajar kamu
bertaqwa." (Q.S. Al-Baqarah [2]:183)
Firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183 di
atas menyatakan, orang yang diperintahkan untuk melaksanakan ibadah
puasa adalah orang-orang yang beriman. Beriman artinya percaya, yakin
dan percaya kepada Allah SWT, percaya kepada rasul-rasul Allah SWT.
percaya kepada kitab-kitab Allah SWT dengan segala konsekuensi dan
tanggung jawab.
Kemudian dengan segala kepatuhan hati melaksanakan semua
perintah-perintah-Nya,semata-mata hanya ingin memperoleh ridha-Nya,
dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi larangan-Nya.
Hal ini semata-mata karena ada rasa takut terhadap siksa dan adzab-Nya. Jelaslah di
sini, orang-orang yang beriman atau percaya itu adalah orang yang
telah mengikrarkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, dan selalu
melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Makna yang terkandung dalam shalat misalnya, kewajiban shalat
hanya bagi orang-orang yang telah bersyahadat, dan kewajiban puasa
dibebankan kepada orang yang mendirikan shalat. Sehingga akan
diperoleh satu pengertian, bahwa kevajiban melaksanakan ibadah puasa
tidaklah bersifat umum bagi semua orang, melainkan hanyalah ditujukan
kepada orang yang beriman saja. Mengapa orang harus "percaya" atau
"iman" lebih dahulu sebelum melaksanakan semua kegiatan ibadah? Sebab
iman yang benar atau disebut aqidatus-sahihah adalah sebagai landasan
utama dari seluruh kegiatan ibadah.
Perhatikan beberapa contoh ibadah
berikut:
- Ada ibadah dengan menggunakan gerakan badan dan bacaan Contohnya: shalat.
- Ada ibadah dengan harta benda yang berhubungan dengan masyarakat sekitarnya. Contohnya: zakat, infak, dan shadaqah.
- Ada ibadah dengan harta benda, tenaga, pikiran,yang berhubungan juga dengan masyarakat yang lebih luas. Contohnya: haji.
- Ada ibadah menahan makan, minum, merasakan lapar dan haus, dan menahan dari segala yang membatalkannya, itulah ibadah puasa. Baik ibadah shalat, zakat, haji, maupun puasa di bulan suci Ramadhan harus bisa menjaga hati. Semua itu kita laksanakan dengan penuh kesadaran, keinsyafan, ketaatan, dengan niat semata-mata melaksanakan perintah Allah SWT dengan harapan memperoleh ridha-Nya.
C. Manfaat Puasa
- Menyehatkan badan.
- Menguatkan rohani.
- Melatih kesabaran, kedisiplinan, dan kejujuran.
- Menjauhi sifat-sifat yang tidak baik.
- Membentuk pribadi taqwa.
- Membantu orang tua di rumah.
- Memperbanyak amal shaleh.
- Memperbanyak membaca Al-Qur'an dan buku-buku agama.
- Menjauhi pertengkaran.
- Menjauhi perkataan kotor.
- Sepertiga perut diisi makanan.
- Sepertiga lagi untuk minuman.
- Sepertiga sisanya untuk udara atau bernapas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan.
D. Keistimewaan Puasa Ramadhan
- Puasa Itu Jihad | Nabi bersabda : "Berjihad lah dirimu dengan lapar dan haus, sebab pahalanya sama dengan jihad fisabilillah. Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah SWT. kecuali lapar dan haus.”
- Puasa Itu Perisai | "Puasa itu perisai yang membentengi manusia dari neraka. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberi pahalanya." (H.R.Ahmad)
- Puasa ltu Berkah | "Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan atas mu puasa. Saat itu dibuka pintu surga dan ditutup pintu neraka dan dibelenggu setan-setan. Padanya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Maka barang siapa yang tidak berhasil mendapatkan kebaikan nya, maka rugi lah ia." (H.R.Ahmad).
- Puasa Itu Ampunan | Dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Nabi SAW., bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena didorong oleh keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu," (muttafaq 'alaih).
E. Cara Melaksanakan Puasa
1. Syarat Wajib Dan Syarat Sah Puasa
- a. Orang Islam.
- b. Sudah akil balig.
- c. Berakal, tidak gila.
- d. Kuat berpuasa.
- e. Sehat(tidak sedang sakit)
- f. Tidak dalam bepergian(musafir)
- g. Suci dari haid, nifas, dan wiladah bagi perempuan.
- a. Orang Islam.
- b. Sudah akil balig.
- c. Berakal, tidak gila.
- d. Kuat berpuasa.
- e. Sehat(tidak sedang sakit)
- f. Tidak dalam bepergian(musafir)
- g. Suci dari haid, nifas, dan wiladah bagi perempuan.
2. Orang-Orang yang Tidak Wajib Puasa
- a. Kafir
- b. Gila/tidak waras akal
- c. Anak kecil
- d. Sedang sakit
- e. Lemah badan
- f. Amat tua/jompo
- g. Musafir
- h. Sedang haid dan nifas
- i. Sedang hamil
- j. Sedang menyusui
- k. Pekerja berat
3. Rukun Puasa
- Niat berpuasa Ramadhan.
- Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
4. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
- Makan dan minum.
- Muntah yang disengaja.
- Keluar darah haid/nifas.
- Gila.
- Keluar mani dengan sengaja.
- Murtad.
5. Sunah-Sunah Puasa
- Segera berbuka jika telah tiba waktunya
- Berdo'a ketika berbuka.
- Makan sahur pada akhir waktu.
Tentang makan sahur, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Dari Anas bin Malik R.A. ia berkata: Telah bersabda Nabi SAW.:Makan sahurlah kalian, maka sesungguhnya di dalam makan sahur itu ada keberkahan."(H.R. Bukhari dan Muslim)
- Mengerjakan shalat tarawih.
- Memperbanyak tadarus Al-Qur'an dan berdo'a.
- Jangan menjadi malas karena puasa dan tetaplah rajin belajar.
- Perbanyak shadaqah bagi yang mampu.