Isti'adzah, Basmalah dan Surat
Istiadzah Basmalah dan Surat
Pengertian Isti’adzah
Isti'adzah adalah bentuk Masdar dari lafadz ista'adza, yang artinya meminta ampunan, ini adalah bentuk fi'il sudasi wazan اِسْتَفْعَلَ yang mana penambahan Hamzah sin dan ta' di awal kalimah memiliki makna meminta/memohon, sama halnya seperti istighfar yang artinya memohon ampunan.
Membaca isti'adzah ini sebagaimaha tercantum dalam Al-Qur'an surat An-Nahl : 98 :
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Maka apabila engkau membaca Al-Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”. (QS. 16 : 98)
Dari pengertian di atas setiap kalimat yang mengandung unsur tersebut bisa saja di kategorikan isti'adzah. Namun lafazd isti'adzah yang termashur adalah dengan kalimat :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Beberapa contoh Lafadz isti’adzah sebagai berikut :
أَعُوذُ بِاَللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
atau juga sebagai berikut :
أَعُوذُ بِاَللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“Saya berlindung kepada Allah dari sejenis kegilaan, kesombongan, dan sya’ir setan yang suka menggoda manusia untuk berbuat maksiat, dan yang dijauhkan dari rahmat Allah”
Adapun makna al-hamzu, an-naftsu dan an-nafkhu dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya (3828)
حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوَابِ، حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ ” كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْثِهِ، وَنَفْخِهِ ” قَالَ: ” وَهَمْزُهُ: الْمُوتَةُ، وَنَفْثُهُ: الشِّعْرُ، وَنَفْخُهُ: الْكِبْرِيَاءُ “
وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِ ۙ ٩٧ وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ ٩٨
Pengertian Basmalah
Sama hal nya dengan isti'adzah basmalah pun bentuk Masdar dari lafadz بسملَ – يَبْسَمَلَ – بَسْمَلَةً yang artinya membaca bismilah. Membaca basmalah sangat dianjurkan (mustahabbah), baik diawal surat atau pertengahan surat -kecuali pada surat At Taubah – baik dilakukan dengan suara keras atau pelan. Sebagian ulama Qira’at memberinya hukum Wajib Sina’i artinya kewajiban yang apabila ditinggalkan tidak berdosa. Istilah tersebut digunakan karena Rasulullah sangat menganjurkan membaca basmalah, sebagaimana didalam sabdanya:
كُلُّ اَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُبِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ اَقْطَعُ
Setelah mengetahui pengertian isti'adzah dan basmalah maka kita akan berlanjut pada hukum membaca nya yang mana berkaitan dengan membaca Al-Qur'an.
Cara membaca isti’adzah, basmalah dan surat
Seperti disinggung di atas artikel ini membahasa Isti'adzah, Basmalah dan Surat dan sebelum itu perlu di fahami terlebih dahulu kata kunci nya sebegai berikut :
Istilah | Arti |
---|---|
وصل | Di sambung |
قطع | Di putus |
جمع | Semua |
كل | Seluruhnya |
Maka setelah kita memahami kata kunci di atas kita akan berlanjuta pada pembahasan cara membaca Isti'adzah, Basmalah dan Surat.
Qath’ul Jam’i
Arti dari (قَطْعُ الْجَمِيْع) adalah yakni (قَطْعُ yang berati memutuskan) dan (الْجَمِيْع yang berati semuanya) maksudnya semua bacaan dari mulai isti'adzah, basmalah dan seluruh bacaan dalam surat di putuskan atau tidak di sambung. Contoh :
(berhenti) قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(berhenti) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (berhenti)اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Washlul Jam’i
Arti dari (وَصْلُ الْجَمِيْع) adalah yakni (وَصْلُ yang berati menyambung) dan (الْجَمِيْع yang berati semuanya) maksudnya semua bacaan dari mulai isti'adzah, basmalah dan seluruh bacaan dalam surat di sambung tidak di putus atau berhenti. Dan perlu di perhatikan! Apabila membaca dengan menggunakan cara ini maka akhir aya haruslah di baca. Contoh :
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ ___ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ___ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Washlul Isti'adzah Bilbasmalah
Arti dari (وَصْلُ الْإِسْتِعَاذَةِ بِالْبَسْمَلَةِ) adalah yakni isi'adzah di sambung dengan basmalah kemudian berhenti, kemudian membaca surat, dan surat ini tidak di sambung dengan basamalah sebelumnya. Contoh :
(berhenti) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ___اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Washlul Bilbasmalah Bis Surat
Arti dari ( وَصْلُ الْبَسْمَلَةِبِالسُّوْرَةِ) adalah yakni basmalah di sambung dengan awal surat, yakni saat membaca isti'adzah berhenti di basmalah kemudian di lanjutkan membaca basmalah dan di sambung dengan awal surat. Contoh :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ___ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(berhenti)اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Cara Membaca Basmalah Di Antara Dua Surat
Qath'ul Jam’i
Arti dari (قَطْعُ الْكُلِّ) adalah yakni (قَطْعُ yang berati memutuskan) dan (الْكُلِّyang berati seluruhnya) maksudnya semua bacaan dari surat pertama kemudian dengan surat kedua yang awali dengan bismilah di putus. Contoh :
(berhenti) مِنْ شَرِّ مَاخَلَقَ(berhenti) قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(berhenti) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (berhenti) وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Washlul Jam’i
Arti dari (وَصْلُ الْكُلِّ) adalah yakni (وَصْلُ yang berati menyambung) dan (الْكُلِّ yang berati semuanya) maksudnya semua bacaan dari mulai isti'adzah, basmalah dan seluruh bacaan dalam surat di sambung tidak di putus atau berhenti. Dan perlu di perhatikan! Apabila membaca dengan menggunakan cara ini maka akhir aya haruslah di baca. Contoh :
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ___ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ___ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Washlul Balbasmalati Bi Awalis Surat
Arti dari ( وَصْلُ لْبَسْمَلَةِبِاَوَّلِ السُّوْرَةِ) adalah yakni akhir surat pertama tidak di sambung dengan basmalah, tapi basmalah di sambung dengan surat kedua. Contoh :
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(disambung) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (berhenti) وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Washlul Akhiris Surat Bil Basmalati
Arti dari ( وَصْلُ الْاَخِرِالسُّوْرَةِبِالْبَسْمَلَةِ) adalah yakni akhir surat pertama di sambung dengan basmalah namun tidak di sambung dengan awal surat kedua, dan hal ini yang tidak di perbolehkan! karena di khawatirkan basmalah di anggap akhir surat tersebut bagi sebagian orang terlebih bagi kalangan awam. Contoh :
(berhenti) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (disambung) وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Dalam hal ini pun berkaitan dengan surat Al-Anfal dan surat At-taubah mengenai larangan membaca basamalah di awal surat At-Taubah. Maka terdapat beberapa cara membaca surat tersebut.
Washal Menyambung bacaan akhir surat Al-Anfal dengan awal surat At-Taubah. Contoh :بَرَاءَةٌ مِنَ اللهِ وَرَسُوْلِهِ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ (berhenti) اِنَّ اللهَ بِكُلِّ شَيْئٍ عَلِيْمٌ