Hamzah Washal Dan Hamzah Qotho'
Hamzah Washal Dan Hamzah Qotho'
Sering dan hampir banyak di antara kita salah dalam mengucapkan Hamzah Washal Dan Hamzah Qotho', bahkan admin sendiri saat sedang menguji bacaan Al-Qur'an siswa tanda Hamzah washol yang memiliki tanda seperti dhommah dibaca dhommah oleh siswa tersebut contoh pada bacaan berikut :
اِذَا السَّمَآءُ انْشَقَّتْ pada lafadz السَّمَآءُ sebagian mushaf terdapat huruf simbol seperti berikut dan sekilas seperti dhommah namun bukan dhommah, maka disini kita akan bahasa mengenai Hamzah Washal Dan Hamzah Qotho'.
Pengertian Hamzah Washal
Hamzah washal adalah hamzah yang ada di saat di baca di awal kalimat, namun tidak ada di saat di baca washal, oleh karena itulah di sebut dengan hamzah washal, bentuk hamzah washal menyerupai alif, adapun pengertian hamzah washal ini sebagaimana di jelaskan dalam kitab nazhom maqsud yang berbunyi :
ثُبُوْتُهَا ِفي الاِبْتِدَا قَدِ التُزِمْ كَحَذْفِهَا فِي دَرْجِهَا مَعَ الكَلِمْ
Contoh pada surat Al-Fatihah yang biasa kita baca setiap hari, semisal membaca اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ disaat di baca akan berbunyi alhamdu, namu apabila dibaca dari awal bersama dengan بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ maka bukan berbunyi alhamdu melainkan tidak berharokat karena di washolkan dengan lafadz الرَّحِيْمِ dari بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. Dan berikut penjelasan lebih detail mengenai hamzah washal pada setiap kalimat:
- Hamzah washal pada pada fi’il amar dari fi’il tsulatsi Contoh:
انْصُرْ – ادْخُلْ - اجْلِسْ
- Hamzah washal yang ada pada Kalimah Isim yang memiliki Alif Lam (Dalam artian alif lam syamsiyah atau alif lam qomariyah)
الرَّجُلُ - الضَّرْبُ - الْكِتَابُ
- Hamzah pada fi’il madhi dan fi’il amar yang khumasi (yang memiliki 5 huruf) dan pada fi’il sudasi (yang memiliki 6 hruuf) serta mashdarnya. Contoh:
انْطَلَقَ - انْطَلِقْ - انْطَلَاقًا اسْتَخْرَجَ ، اسْتَخْرِجْ - اسْتِخْرَاجًا
- Isim Asyroh (isim yang sepuluh) yaitu:
اسْمٌ – ابْنٌ - ابْنَةٌ - اثْنَانِ - اثْنَتَانِ - امْرَأَةٌ - امْرُؤٌ - ابْنَانِ - امْرَأَتَانِ – امْرَئَانِ
Cara membaca hamzah washal
Ada 4 macam dalam dua keadaan:
Apabila ada hamzah washal berada di awal kalimat atau bacaan maka ada 3 cara baca:
- Dhammah | Yaitu hamzah washal yang terdapat pada kalimat fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat dhammah. Contoh:
اُدْخُلُوْا – اُخْرُخْ – اُنْصُرْ
- Fathah | Yaitu hamzah washal pada isim yang diawali alif lam ta’rif. Contoh:
اَلْبَقَرَةُ – اَلنَّاسُ – اَلْعِلْمُ
- Kasrah
- Hamzah washal yang terdapat pada fi’il dan huruf ketiga dari fi’il tersebut berharakat fathah atau kasrah. Contoh:
اِضْرِبْ – اِفْتَحْ – اِجْتَمَعَ
- Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim musytaq. Contoh:
اِسْتِغْفَارٌ – اِجْتِمَاعٌ – اِسْتِخْرَاجٌ
- Hamzah washal yang terdapat pada isim-isim jamid (tetap). Contoh:
ابْنٌ - ابْنَةٌ - اثْـــنَانِ - اثْـــنَـــتَانِ - امْـرَأةٌ - امْـرِئٌ - اسْــمٌ
Ditengah kalimat/bacaan
وَامْـرَأتُهُ – مِنَ الْمَلَائِكَةِ – فَانْصُرْ
Apabila hamzah washal terletak setelah alif lam maka hamzahnya tetap berharakat. Contoh:
اَلْاِسْمُ – اَلْاِسْتِغْفَارُ – اَلْاِجْتِمَاعُ
Apabila di baca washal seperti contoh berikut :
وَالْاِسْمُ – بِالْاِسْتِغْفَارُ – وَالْاِجْتِمَاعُ
Pengertian Hamzah Qotho'
- Hamzah qotho’ pada fi’il madhi tsulatsi (yang memiliki 3 huruf). Contoh:
أَكَلَ - أَخَذَ - أَمَرَ
- Hamzah qotho’ pada fi’il madhi ruba'i (yang memiliki 4 huruf). Contoh:
أَحْسَنَ - إِحْسَانًا – أَكْرَمَ - إِكْرَامًا
- Seluruh isim selain isim yang sepuluh. Contoh:
أَخٌ - أُخْتٌ - أَمِيْرٌ
- Hamzah qotho’ pada kalimat Huruf. Contoh:
أَوْ - أَنْ - إِنْ – إِلَى
Penulisan Hamzah
- Hamzah di awal kata ditulis dalam bentuk alif. Contoh:
أَنْعَمْتَ – اَلْاَنْهَارُ - اِبْنٌ
- Hamzah di tengah kata ditulis menyesuaikan dengan harakat pada hamzah dan huruf sebelumnya. Urutan harakat terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya adalah kasrah, dhammah, fathah dan sukun. Ditulis dalam bentuk alif apabila mengacu pada harakat fathah; ditulis dalam bentuk ya’ apabila mengacu pada harakat kasrah; ditulis dalam bentuk wau apabila mengacu pada harakat dhammah. Contoh penulisan hamzah di tengah:
سَأَلَ – سُئِلَ - سُؤَالٌ
- Adapula hamzah seperti kepala ‘ain atau ditulis seperti hamzah itu sendiri apabila berada diakhir kata dan sebelumnya adalah huruf sukun.Contoh:
مِلْءٌ – مَاءٌ – سُوْءٌ – شَيْءٌ
- Ketika hamzah bertanwin fathah dibubuhi alif apabila huruf sebelum hamzah bisa disambungkan dan tidak ada alif apabila huruf sebelumnya tidak bisa disambung. Contoh:
شَيْئًا - مَاءً
Itulah sekilas penjelasan mengenai yang bisa admin tulisanguru.com jelaskan.