HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Candi Prambanan

Candi Prambanan

Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia peninggalan Kerajaan Mataram. Candi ini tepatnya terletak di Desa Prambanan, Kecamatan Bokoharjo. Sebagian kompleks Candi Prambanan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman (Yogyakarta) dan sebagian lagi masuk ke dalam wilayah Kabupaten Klaten (Jawa Tengah).
Candi Prambanan diperkirakan dibangun sekitar pertenganan abad ke-9 oleh raja dari wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan ini berdasarkan isi Prasasti Syiwarga tahun 778 Saka (856 M) yang ditemukan di sekitar Candi Prambanan.
Kompleks Candi Prambanan memiliki denah berbentuk persegi panjang. Kompleks Candi Prambanan terdiri atas sebuah halaman luar dan tiga buah pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah), serta Njeron (pelataran dalam). Halaman luar dari Candi Prambanan merupakan sebuah areal terbuka yang mengelilingi bagian pelataran luar.
Pelataran luar Candi Prambanan, berbentuk bujur sangkar dengan luas 390 m. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu. Akan tetapi setelah Candi Prambanan mengalami keruntuhan, pelataran luas tersebut kini hanya berupa pelataran kosong. Pelataran tengah dari Candi Prambanan terdapat di bagian tengah pelataran luar. Denah pelataran tengah berbentuk persegi panjang dengan luas 222 m. Dahulu, pelataran tengah juga dikelilingi pagar batu. Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak di mana semakin ke dalam, semakin tinggi. Pada teras pertama atau terbawah terdapat 68 candi perwara. Pada teras kedua terdapat 60 candi perwara dan di teras ketiga terdapat 52 candi perwara. Sementara di teras keempat atau teras teratas terdapat 44 candi perwara. Hampir semua candi perwara di pelataran tengah ini dalam keadaan hancur.
Pelataran dalam merupakan pelataran yang letaknya paling tinggi dan dianggap sebagai tempat paling suci. Denah pelataran dalam berbentuk persegi empat dengan luas 110 m'. Tinggi pelataran ini sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pada pelataran tengah.
Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Terdapat dua barisan candi di pelataran dalam yang membujur dari arah utara ke selatan.
Dua barisan candi tersebut terdiri atas candi utama dan candi wahana.
disebut Trisakti. Tiga candi utama tersebut, yaitu Candi Syiwa, Candi Wisnu, dan Candi Brahma. Ketiga candi tersebut dipersembahkan kepada Sang Hyang Trimurti, yaitu Dewa Syiwa (Sang Penghancur) Dewa Wisnu (Sang Pemelihara), dan Dewa Brahma (Sang Pencipta).
Terdapat tiga buah candi utama pada Candi Prambanan yang Candi Syiwa terletak di antara Candi Wisnu dan Candi Brahma Candi Syiwa merupakan candi terbesar di Kompleks Candi Prambanan. dengan tinggi 47 m dan memiliki empat ruangan. Satu ruangan utama Candi Syiwa berisi arca Dewa Syiwa. Sementara itu, tiga ruangam lainnya berisi arca Durga Mahisasuramardini (istri Syiwa), Agastya (guru Syiwa), dan Ganesha (putra Syiwa). Arca Durga inilah yang disebut sebagai arca Rara Jonggrang.
Candi Wisnu terletak di sebelah utara Candi Syiwa. Candi in hanya mempunyai satu ruangan dengan satu pintu menghadap timur. Dalam ruangan Candi Wisnu terdapat arca Dewa Wisnu. Letak Candi Brahma di sebelah selatan Candi Syiwa. Candi ini juga hanya mempunyai satu ruangan dan satu pintu menghada timur. Di dalam ruangan tersebut terdapat arca Dewa Brahma.
Candi wahana merupaka candi yang melambangka kendaraan atau tungganga dari ketiga dewa pada agama Hindu, yaitu Dewa Syiwa Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ada tiga buah candi wahana di Kompleks Candi Prambanan, yaitu Candi Nandini, Candi Garuda, dan Candi Angsa.  merupakan kendaraan Dewa Syiwa.
Candi Nandini berada di depan candi Syiwa. Dalam ruangan Candi Nandini terdapat arca Lembu Nandini, yaitu kendaraan Dewa Syiwa dalam posisi berbaring menghadap ke barat. Selain itu, di dalam Candi Nandini juga terdapat arca Surya (Dewa Matahari) dan arca Candra (Dewa Bulan).
Candi Garuda berhadapan dengan Candi Wisnu dan berada di utara Candi Nandini. Candi Garuda menggambarkan wahana dari Dewa Wisnu yang berwujud burung garuda. Meskipun dinamakan Candi Garuda, di dalam ruangan candi ini tidak terdapat arca garuda. Candi Angsa menggambarkan wahana dari Dewa Brahma yang
berupa angsa. Candi ini terletak di sebelah selatan Candi Nandini dan berhadapan dengan Candi Brahma. Sama halnya dengan Candi Garuda, ruangan dalam Candi Angsa juga kosong.
Candi-candi di Kompleks Candi Prambanan dihiasi dengan berbagai macam relief. Candi Prambanan memiliki dua jenis relief, yaitu relief cerita dan relief dekoratif. Relief cerita terdapat pada candi utama, sedangkan relief dekoratif terdapat pada candi utama dan candi wahana.

Candi Prambanan

Relief cerita yang terdapat di Candi Prambanan terdiri atas relief cerita Ramayana dan cerita Krisnayana. Relief cerita Ramayana terdapat pada dinding Candi Syiwa dan berlanjut ke Candi Brahma.
Relief cerita Ramayana pada Candi Syiwa mengisahkan tentang Dewa Wisnu yang diminta turun ke bumi untuk Adapun relief cerita Ramayana fada Candi Brahma mengisahkan tentang peperangan Rama melawan Rahwana dan kepergian Sinta setelah diusir oleh Rama. Sementara itu, relief Peninggalan-peninggalan Bersejarah di Indonesi cerita Krisnayana terdapat pada Candi Wisnu. Relief cerita Krisnayana mengisahkan kehidupan Krisna sejak dilahirkan hingga berhasil menduduki takhta Kerajaan Dwaraka. Relief dekoratif pada Candi Prambanan umumnya berupa flora fauna, dan makhluk kayangan yang disebut kinara-kinari. Reliefflo yang terdapat di candi berupa pohon kalpataru. Sementara relief fauna di Candi Prambanan berupa gambar seekor singa berdiri di antara dua pohon kalpataru serta gambar kera, merak, kijang, kelinci. kambing, dan anjing yang berteduh di bawah sebatang pohon
kalpataru. Adapun kinara-kinari yang terdapat di relief Candi Prambanan merupakan sepasang burung berkepala manusia. Pada relief tersebut, kinara-kinari digambarkan sedang berteduh di bawah pohon kalpataru.
Relief-relief dan arca yang terdapat di Candi Prambanan menambah keindahan dan kemegahan candi tersebut. Bahkan, keindahan dan kemegahan Candi Prambanan telah diakui secara internasional. Hingga kini, Candi Prambanan masih terus difungsikan sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu. Selain itu, Candi Prambanan juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan tempat pertunjukan sendratari Ramayana.