HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Watak Manusia

Watak Manusia

Watak Manusia

Orang-orang yang memiliki nasab mulia biasanya sangat mengagungkan kehormatan. Dalam berbagai hal, Watak Manusia  mereka banyak mengikuti tradisi para pendahulu mereka. Dalam anggapan mereka, sebuah anggapan yang salah kaprah-semakin lama usia sebuah tradisi, semakin baik dan sempurnalah tradisi itu. Itulah sebabnya, mereka suka mengagulkan diri di depan orang banyak dan bersikap jemawa.
Kebiasan mereka mengagungkan diri di hadapan orang dan kebiasaan mengikuti akhlak mulia para leluhur terkadang mendorong mereka memiliki sikap bijaksana. Namun, banyak di antara mereka yang kemudian mengabaikan semua warisan mulia itu. Kondisi itu terjadi karena ke­ sombongan dan sikap gemar mengagulkan diri di hadapan orang kebanyakan. Mereka pun menjadi pribadi yang tidak suka bersusah payah belajar, mempelajari adab, dan juga tidak suka mempel­ ajari berbagai hal bermanfaat yang dapat memperbaiki beragam hal penting dalam kehidupan. Itulah sebabnya pada akhirnya mereka menjadi orang-orang yang lemah dan melarat. Akhlak dan perilaku orang-orang kaya ialah sebagai berikut.

Pertama, orang-orang kaya memiliki kebiasaan ingin menguasai orang banyak, menganggap remeh kaum jelata, dan meyakini bahwa merekalah orang-orang terbaik karena mereka mampu meraih segala bentuk kebaikan. Dengan harta yang mereka miliki, mereka mendapatkan semua yang mereka inginkan, seakan-akan mereka memiliki segala sesuatu. Ketika meyakini bahwa mereka dapat meraih semua kesempurnaan itu, mereka terbentuk menjadi pribadi-pribadi yang menyukai pujian dan sanjungan.
Kedua, orang-orang kaya selalu menganggap bahwa orang lain selalu merasa iri terhadap mereka sebab merekalah para pemilik kesempurnaan. Dalam pepatah Arab dikatakan, “Setiap yang memiliki nikmat selalu didengki.”
Ketiga, orang-orang kaya di zaman dahulu selalu menjadi orang-orang yang lebih mulia daripada orang-orang yang kaya belakangan. Itulah sebabnya Amirul Mukminin Ali ra. berkata, “Hendaklah kalian menjadi perut-perut yang kenyang kemudian lapar karena sesungguhnya pengaruh kemuliaan di dalamnya akan selalu kekal. Jangan sampai kalian menjadi perut-perut yang lapar kemudian kenyang. Karena sesungguhnya tanda-tanda kejahatan kekal di dalamnya.”
Penyebabnya ialah kemiskinan yang lebih dahulu terjadi sehingga mereka menjadi sangat tamak untuk memiliki harta dan bersikap kikir di saat mereka benar-benar memiliki harta. Tanda­tanda kejahatan pun kian membesar.

Watak Manusia
Keempat, orang-orang kaya adalah orang-orang yang paling banyak melakukan kezaliman secara terang-terangan. Penyebabnya adalah keyakinan bahwa harta yang mereka miliki dapat melindungi mereka dari kuasa orang lain untuk mengekang dan melarang mereka.
Kelima, harta adalah sumber kekuatan. Di tangan orang yang jiwanya baik, harta akan menjadi kekuatan yang menambah kebaikannya. Akan tetapi, ketika harta ada di tangan jiwa yang jahat, harta yang banyak akan menjadi jalan bagi bertambahnya kejahatan.
Karena syahwat dan akhlak tercela lebih banyak dimiliki perempuan daripada laki-laki, tak ayal Allah menjadikan jatah bagian wanita atas harta warisan lebih sedikit daripada bagian yang diterima laki-laki.
Orang-orang yang hidup senang dan berkelimpahan harta biasanya memiliki akhlak gemar menikmati berbagai macam kesenangan, memiliki tingkat kepedulian yang rendah, sangat mencintai Allah dan selalu bergantung kepada-Nya serta selalu bertawakal. Semua sifat itu muncul karena mereka mendapatkan rezeki dengan mudah dan tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan harta.

Itulah mengenai Watak Manusia yang mesti kita pelajari dan fahami sifatnya, guna menghindari sifat yang tidak di ingiinkan. Fal’iyadzu Billah! tentunya kita menginginkan sifat yang mulia yang menjadi kan mulia di hadapan Allah SWT.