Kaligrafi
Kaligrafi yaitu seni menulis indah dengan pena. Terkadang istilah kaligrafi juga dimasukan kedalam bidang seni lukis dengan dasar melukis Kaligrafi tidak berbeda dengan melukis obyek-obyek yang lain. Hanya disini, kaligrafi dijadikan tema sentral keseluruhan bidang, atau menjadi “pemoles” karya lukisan. Dengan demikian, sebuah lukisan akan memiliki nilai plus dengan penyusupan unsur kaligrafi ke dalamnya. Jika temanya ayat-ayat Al-Qur’an, maka nilai plus itu akan terasa semakin agung, karena memancarkan pesan-pesan suci yang dalam yang dapat dijadikan bahan renungan, baik oleh pelukis maupun orang lain yang jadi peminatnya. Lukisan kaligrafi juga dapat merubah sikap atau memperbaiki sikap seseorang, karena dia langsung berbicara melalui kata-kata yang jelas, yang langsung jadi pesan-pesan.
Terampil menulis kaligrafi, pasti menjadi idaman para khattat dan mitra muda yang memiliki minat menggebu terhadap kaligrafi. Setelah sekian lama berkutat belajar huruf, kerinduan untuk menggoresnya di kanvas atau rupa-rupa medium dengan cat minyak, acrylic dan alat-alat lain seakan tidak tertahankan lagi.
A. Mengolah Kalam
Kaligrafi yang bagus sebenarnya tergantung kepada beberapa hal. Tidak hanya ditentukan oleh pulpen yang mahal. Ada empat faktor yang mempengaruhi kaligrafi, yaitu tinta yang jelas, keterampilan sang khattat, kalam yang terpotong rapi, dan kertas yang bagus.
Kertas yang rembes sangat menyulitkan goresan. Tingkat kemiringan pelatuk pulpen juga harus disesuaikan, karena setiap gaya khat idealnya ditulis oleh puipen dengan tingkat kemiringan pelatuk yang berbeda. Tapi, khattat yang kreatif biasanya pandai meramu tinta. Pada akhirnya kembali kepada kecerdikan sang khattat juga.
B. Memilih Kalam
Pulpen atau kalam (dalam bahasa Arabnya Qalam) merupakan suatu karakter. Ada yang menyukai pulpen mahal, karena menyangkut gaya dan gengsi, ada juga yang dari pulpen yang harganya sedang.Pada dasarnya kalam dapat dibuat dari apa saja yang memungkinkan. Asal banyak akal, benda sederhana seperti kayu dapur atau ranting di tempat sampahpun dapat dijadikan kalam. Spidol besar dan sepidol kecil, juga menjadi bahan kalam khot dengan terlebih dahulu ujung tintanya diolah dahulu.
Adapun penggunaan kalam bermacam-macam, ada yang menggunakan fountain pen, kayu, spidol dan yang lainnya. Dan ukuran kalam tersebut seperti berikut :
C. Mengelola Kalam
Setelah menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, kalam dapat diolah, misalnya, dengan tahapan sebagai berikut :
- Ambilah ranting bambu yang lurus kira-kira 20 cm, lalu ratakan ujung-ujujngnya agar rapih.
- Rautlah salah satu ujungnya dari sebelah sisi yang menjadi perut kalam.
- Potonglah ujung platuknya dengan kemiringan kurang lebih 45 derajat atau menurut kebutuhan.
- Agar rapih dan halus, gosoklah ujung pelatuk denga amplas.
- Supaya arus tinta lancar, pelatuk dipecahkan untuk dibuat ruas atau parit ditengahnya atau persis seperti mata pena pulpen cair. Potongan ujung pelatuk sangat menentukan misalnya, soal tingkat kemiringan, Kta tentukan kira-kira 45 derajat untuk Naskhi sebagai patokan, karena Naskhi merupakan tulisan dasar dan paling banyak dipakai.
Pelatuk yang dipotong lebih datar (kjra-kira 40 derajat), digunakan untuk Rig’ah yang tidak banyak memiliki kelukan memutar.
D. Macam-macam kaligrafi
Khat Naskh
Khat ini biasa di gunakan dalam penulisan formal seperti surat, dan atau biasa kita lihat dalam nash Al-Qur’an. Karena standar penulisan yang tidak berviasi menandaka bahwa khat ini adalah khat dasar atau standar.
Khat Diwani
Sesuai namanya khat diwani ini sering digunakan untuk penulisan diwan, salah satu sastra terkenal kala masa itu.
Khat Diwani Jali
Khat Farsi
Khat yang menjadi sejarah dalam penulisan kompilasi mushaf ini bisa anda lihat dalam buku Sejarah Teks Al-Qur’an-dari Wahyu Sampai Kompilasi
Khat Tsulust
Dinamakan Tsukust karena bentuk dari khat ini berbentuk sepertiga atau segitiga, bisa di lihat dari penulisan huruf seperti huruf wawu, ya, fa, dal dan dzal.
Khat Kufi Murabba
Kaligrafi yang trend di tahun 2000-an ini dinamakan murobba karena bentuk nya yang simetri berbentuk persegi atau square (kotak) sehingga di namakan murobba dalam bahasa arab. Berbagai media desain seperti CorelDraw, Inkscape dan Adobe Illusrator di gunakan unuk membuat kaligrafi ini oleh para kaligrafer ini yang terkumpul dalam komuntas FOKS.