Objek IPA Dan Pengamatannya
Objek IPA Dan Pengamatannya
Sebelum belajar IPA kalian mesti tahu Objek IPA Dan Pengamatannya. Coba perhatikan gambar di atas! Gambar tersebut menunjukkan aktivitas mengukur tinggi badan anak. Tahukah kalian bahwa mengukur merupakan salah satu dari kegiatan penyelidikan dan pengamatan dalam IPA. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan besaran menggunakan satuan. Pengukuran adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, ketika kalian akan membeli buah, maka penjual buah akan menimbang berat buah yang akan kalian beli. Contoh kegiatan pengukuran lain seperti mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, pengukuran dalam matematika, dan banyak hal lainnya. Belajar IPA merupakan hal yang penting untuk kita lakukan. Sebab dalam belajar IPA kita dapat memahami peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar kita. Banyak manfaat lain yang akan kita dapatkan dalam belajar IPA. Supaya lebih memahami mengenai objek IPA dan pengamatannya, marilah pelajari materi berikut dengan serius dan penuh semangat!
Penyelidikan IPA
IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang berbagai objek benda dan gejala alam di lingkungan sekitar kita. Gejala alam sekitar seperti hujan, angin, perubahan cuaca, dan sebagainya merupakan peristiwa alam yang terjadi dan dapat dipelajari melalui penyelidikan IPA. Selain gejala alam, objek-objek yang dipelajari pada ilmu IPA yaitu benda tak hidup dan makhluk hidup. Di dalam penyelidikan ilmiah IPA perlu adanya keterampilan proses. Keterampilan proses merupakan berbagai macam keterampilan atau proses yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Adapun sejumlah proses yang harus dilakukan dengan benar, di antaranya sebagai berikut.
1. Melakukan Pengamatan
Kegiatan pengamatan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi. Pengamatan dalam keterampilan proses terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengamatan kualitatif dan pengamatan kuantitatif.
- Pengamatan kualitatif merupakan pengamatan yang dilakukan menggunakan pancaindra. Pengamatan tersebut didasarkan pada bentuk, warna, bau, rasa, dan permukaan objek sains yang dipelajari.
- Pengamatan kuantitatif merupakan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Misalnya, melihat ukuran bakteri dengan menggunakan mikroskop.
2. Memprediksi
Memprediksi merupakan kegiatan meramalkan atau dengan terhadap sesuatu berdasarkan pada hasil pengamatan, yang akan dilakukan.
3. Mengelompokkan
Persamaan dan perbedaan ciri-ciri objek yang diteliti merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan mengelompokkan.
4. Berkomunikasi secara Efektif
Dalam melakukan penyelidikan IPA, perlu dilakukan komunikasi dengan orang lain, baik pada saat pengumpulan data maupun saat menyampaikan laporan hasil penelitian.
5. Membuat Inferensi
Inferensi merupakan kesimpulan sementara yang dibuat berdasarkan data atau keterangan yang diamati. Kesimpulan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antaraspek yang diamati dan membuat prediksi.
Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan
Tahukah kalian bahwa alam tersusun dari berbagai macam benda dan komponen baik berupa benda- benda mati atau makhluk hidup yang memiliki sifat perbedaan satu sama lain. Guna mengamati dan menyelidiki karakteristik benda-benda yang ada di alam dibutuhkan suatu kegiatan pengukuran seperti ukuran panjang, tinggi, diameter, atau parameter-parameter lain yang bisa diukur.
1. Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka. Terdapat dua jenis besaran, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang satuannya diturunkan atas dasar besaran pokok. Pernahkah mengukur tinggi badan atau berat badan kalian untuk melengkapi biodata? Mengukur tinggi badan dan berat badan? Kalian menggunakan meteran dalam mengukur tinggi badan dan menggunakan timbangan untuk mengukur berat badan. Hasil pengukurannya berupa angka yang dilengkapi dengan satuan. Tinggi atau panjang satuannya meter atau sentimeter, sedangkan massa tubuh satuannya berupa gram atau kilogram. Meter, centimeter, gram, dan kilogram merupakan satuan, yaitu pembanding dalam suatu pengukuran. Terdapat dua macam satuan yang menyatakan pengukuran besaran yakni satuan baku dan satuan tidak baku.
a. Satuan Tak Baku
Satuan tak baku adalah satuan yang tidak memiliki acuan tertentu dan menghasilkan nilai yang berbeda-beda. Misalnya, mengukur panjang meja dengan jengkal tangan. Hasil pengukuran kalian tentu akan berbeda dengan hasil pengukuran guru kalian. Sebab ukuran kedua tangannya berbeda. Oleh sebab itu, satuan tak baku tidak dapat menjadi acuan pasti dalam sistem pengukuran.
b. Satuan Baku
Satuan baku adalah jenis satuan yang nilainya telah ditetapkan sehingga hasilnya akan selalu sama. Guna memudahkan dalam menentukan satuan suatu besaran maka para ilmuwan membuat Satuan Internasional atau disebut SI. Satuan Internasional merupakan satuan baku dengan syarat sebagai berikut.
- Bersifat tetap, tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun, seperti suhu, tekanan, dan kelembapan.
- Mudah ditiru oleh setiap orang yang ingin menggunakannya.
2. Pengukuran Besaran
a. Panjang
Panjang diartikan sebagai jarak antara dua titik. Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mengukur panjang antara lain mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup berikut.
- Pengukuran besaran panjang menggunakan mistar Dalam mengukur menggunakan penggaris, tempatkan benda yang akan diukur pada skala nol seperti pada gambar berikut.
- Pengukuran besaran panjang menggunakan jangka sorong Perhatikan gambar berikut! Pada jangka sorong ini skala utamanya setiap 1 inci dibagi menjadi 16 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya sama dengan 1/16 inci. Sedangkan Pada skala noniusnya dibagi dalam 8 bagian. Jangka sorong dengan tingkat ketelitian 1/128 inch mempunyai selisih antara x dan n sebesar 1/128 inch. Besarnya x = 1/16 inch, n dapat dicari dengan rumus: n = panjang skala utama (SU) pada posisi rapat dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitung mulai dari garis nol sampai garis pada skala nonius yang segaris yaitu 7/16 inch.
- Skala utama + Skala nonius = SU + SN
- Skala Utama 1"
- Skala Utama 1/16"
- Skala Nonius 1/128.
- Hasil Pengukuran : 1 + 2/16" + 1/32" = 1 5/32 inch
- Pengukuran besaran panjang menggunakan mikrometer sekrup Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur dengan mikrometer sekrup berikut? Penyelesaian: Skala utama = 1,5 mm Skala nonius = 0,30 mm Maka hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 1,5 + 0,3 = 1,80 mm
b. Massa
Tahukah kalian setiap benda di alam tersusun atas materi yang keseluruhannya disebut massa benda. Dalam Sistem Internasional massa benda memilki satuan kilogram. Alat ukur massa dalam kehidupan sehari-hari antara lain neraca, timbangan digital, neraca pegas, dan masih banyak lainnya.
c. Pengukuran Besaran
Suhu Suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda yang dinyatakan dalam satuan Kelvin (SI) Sebenarnya ada empat skala lain yang menyatakan suhu yakni Reamur, Fahrenheit, Kelvin, dan Celcius. Dalam Sistem Internasional, besaran suhu dinyatakan dalam skala Kelvin (K) Namun, jika di negara Indonesia seringkali menggunakan satuan celcius (°C).
d. Waktu
Waktu diartikan sebagai selang dua kejadian ataupun dua peristiwa. Misalnya waktu perjalanan diukur dari mulai bergerak berangkat hingga gerak henti sampai di lokasi tujuan. Waktu diukur menggunakan arloji atau stopwatch. Dalam Sistem Internasional satuan yang menyatakan waktu adalah sekon.