Tanwin Dan Cara Baca
Tanwin Dan Cara Baca
Di artikel kali ini admin akan membahas mengenai Tanwin Dan Cara Baca. Tanwin ini merupakan materi awal pada pembahasan ilmu tajwid yakni Tanwin dan nun sukun. Namun akan di pisahkan dari hukum nun sukun dan akan di bahasa bersamaan di artikel selanjutnya. Karena tanwin pun memiliki pembahasan khusu tidak hanya pada ilmu tajwid melainkan pada ilmu nahwu.
Pengertian Tanwin
Tanwin adalah nun sukun yang ada pada kalimat isim (kata benda dalam Bahasa Arab) yang ada dalam ucapan namun tidak ada dalam tulisan.
نَوْنٌ سَاكِنَةٌ تَلْحَقُ اَخِرَ الْاِسْمِ لَفْظاً وَلَاخَطاًّ
Dalam pembahasan ilmu nahwu tanwi terbagi menjadi 4 (empat) :
- Tanwin Tamkin
- Tanwin Tankir
- Tanwid Iwan
- Tanwin Muqobalah
Akan kita bahasa lebih mendetail mengenai Tanwin pada ilmu nahwu. Namun yang akan di bahasa disini adalah tanwin yang berkaitan dengan ilmu tajwid yakni membahas Tanwin Dan Cara Baca. Tanwin sebagaimana telah di jelaskan di atas berbunyi nun sukun namun tidak ada dalam tulisan mesti diperhatikan dalam pembacaannya, contoh pada lafadz :
سميعا yang saat di baca menjadi سميعان tidak nampak pada tulisan namun saat di ucapkan sepertin ada huruf nun sukun mati.
Cara Baca Tanwin
Setelah kita mengetahui pengertian tanwin, maka penting pula mengetahui cara membaca tanwin, kenapa demikian? Karena hal ini berkaitan dengan bagaimana kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Tanwin sendiri ada tiga jenisnya :
- Tanwin dhommahtain ( ٌ )
- Tanwin fathahatain ( ً )
- Tanwin kasrohtain ( ٍ )
Sebagaimana kita ketahui membaca ada dua cara dengan waqof atau washol.
Membaca tanwin dengan waqof
Cara membaca Tanwin dhommahtain ( ٌ ) dan Tanwin kasrohtain ( ٍ ) saat di waqofkan maka akhir bacaan menjadi sukun. Contoh :
مُسْتَقِيْمٍ saat di baca menjadi مُسْتَقِيْمْ akhir bacaan menjadi sukun kemudian lafadz نظِيْرٌ saat di baca waqof maka menjadi نظِيْرْ akhir bacaan menjadi sukun. Namun berbeda dengan Tanwin fathahatain ( ً ) yang saat di baca tidak menjadi sukun melainkan menjadi mad iwad karena bacaan nya di baca panjang saat di waqofkan. Contoh :
بَصِراً di baca menjadi بَصِراَ fathahtain menjadi alif karena menjadi mad iwad (mad artinya panjang, iwad artinya pengganti, disini pengganti dari tanwin, baca pengertian tanwin iwad).
Membaca tanwin dengan washol
Apabila membaca tanwin dengan waqof terdapat perbedaan di cara bacanya, pada saat membaca tanwin dengan washol maka semua bacaan menjadi hidup. Tanwin yang berbunyi nun sukun di akhir kalimat isim pun akan terbaca sebagaimana bunyinya. Contoh pada Q.S Al-Ikhlas :
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ اَللّٰهُ الصَّمَدُ
pada surat ini ayat pertama saat di baca washol dengan ayat ke dua maka :
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدُنْ اَللّٰهُ الصَّمَدُ menjadi قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدُنِ اَللّٰهُ الصَّمَدُ
bunyi nun sukun menjadi kasroh karena berdasarkan kaidah ilmu i’lal :
لِأَنَّ حَرْفَ الساَكِنَ إِذَا حُرِّكَ حَرِّكَ بِالْكَسْرِ
huruf sukun ketika di beri harokat (saat di baca washol) maka menjadi kasroh. Lalu bagaimana ketika membaca kasrohtain? Contoh :
وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ
pada huruf yang bertanwin kemudian bertemu dengan lafadz اۨلَّذِىۡ seperti terdapat huruf nun kecil di bawah yang mana menandakan bahwa huruf sebelumnya adalah tanwin dan cara membacanya? Benar, cara membaca menjadi :
وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ اِۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ karena kasrohtain berbunyi لُّمَزَةٍ menjadi لُّمَزَةِن dan لُّمَزَةِنِ. Begitu juga dengan fathahtain cara membaca seperti pada tanwin sebelumnya. Contoh :
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
dari ayat di atas lafadz قَوْمًا اللَّهُ di baca menjadi قَوْمَانْ اللَّهُ dan menjadi قَوْمَانِْ اللَّهُ cukup mudah untuk membaca tanwin apabila kita sudah faham mengenai kaidah cara baca tanwin ini. Apabila di rasa kurang cukup jelas. Teman-teman bisa lihat video lebih jelasnya di sini.
Itulah sekelumit penjelasan mengenai Tanwin Dan Cara Baca. Semoga bermanfaat dalam membantu memperbaiki cara baca Al-Qur’a kita.
